Apa pula ini ? Masak marah aja ada aturannya. Emang sih kamu berhak meluapkan amarah, tapi dalam banyak situasi ada batasan-batasannya. Bila perasaan marah kamu ditangani secara benar, menurut Dr. Julius, kamu bakal terhindar dari masalah-masalah hubungan social dan kesehatan. So, di bawah ini adalah cara marah yang benar :
1. Cari tempat aman
Carilah tempat “aman” untuk meluapkan marah kamu. Caranya, sebelum kamu ngomong sama orang yang bikin kamu jengkel, bicarakan dulu sama orang yang kamu percaya. Pilih teman dekat, pacar, atau seseorang yang kamu percayai untuk mengungkapkan perasaan anda. Soalnya, kamu nekad nglabrak malah bisa nambah masalah. Dan ujung-ujungnya kamu tambah mangkel, jengkel dan lain-lain.
2. Dekati orng yang bikin kamu marah
Setelah rasa marah kamu reda, bicaralah pada orang yang menjadi “sumber masalah”. Ini penting untuk membuat jernih semua permasalahan. Awali pembicaraan misalnya, dengan, “Tindakan atau perkataan kamu, mengganggu perasaanku. Ada yang kudu diuruskan dan dibicarakan. Apa kita bisa membicarakan ini dengan baik ?”
3. Kenali hal-hal yang jadi penyebab kemarahan kamu
Temukan akar masalah untuk menemukan factor pemicunya. Pasti ada hal-hal tertentu yang biasa mendasari reaksi marah kamu. Bila tidak berhasil, mulailah mencatat ketika reaksi-reaksi marah itu timbul dan menulis pengalaman-pengalaman amarah kamu. Cara ini bakal memberi kamu kesempatan untuk mempelajari segala sesuatunya dan bereaksi lebih rasional. Akhirnya, kamu bakal merasa mampu mengendalikan diri dengan menghentikan konfrontasi langsung.
4. Temukan cara melepaskan diri
Kalau kamu mudah naik darah, ada anjuran agar menggunakan energy yang meluap-luap itu secara positif. Misal menggunakan energi itu untuk kegiatan fisik, seperti jogging atau olahraga lainnya. Soalnya menyalurkan adrenalin lebih positif ketimbang membiarkannya larut sendiri. Dan kamu pun dapat menjernihkan pikiran untuk sementara.
5. Atur nafas
Ketika diselimuti kemarahan, cobalah mengulur waktu untuk menenangkan diri. Kamu bisa pergi sejenak dari situasi tersebut. Carilah tempat sepi dan lakukan semacam meditasi dengan menarik nafas dalam-dalam. Setelah pikiran tenang, baru kamu kemukakan apa yang ingin kamu katakana.
0 komentar:
Posting Komentar