Navbar

Global Var

Minggu, 14 April 2013

5 Permainan Tradisional Yang Terancam Punah


Bagi kalian yang sudah menginjak usia remaja ataupun dewasa, mungkin kalian tidak akan lagi bermain seperti anak-anak. Mungkin sekarang kalian lebih sering memainkan ponsel ataupun komputer kalian. Tapi, apa salahnya jika kita bernostalgia dengan permainan tradisional yang dulu sering kita mainkan bersama teman-teman. Permainan tersebut kini sudah hampir punah, dikarenakan anak-anak zaman sekarang lebih suka permainan computer atau permainan online ketimbang permainan tradisional yang murah meriah. Berikut ini ada setidaknya 5 permainan yang terancam kepunahan.


5. Yo-yo
Yo-yo adalah suatu permainan yang tersusun dari dua cakram yang berukuran sama, yang dihubungkan dengan suatu sumbu, dimana tergulung tali yang digunakan. Satu ujung tali terikat dengan dengan sumbu, sedangkan ujung yang lain bebas dan bisa diberi kaitan (biasanya dikaitkan di jari tengah).

4. Petak Umpet
Petak umpet biasanya dimainkan oleh dua orang atau lebih. Permainan ini dimulai dengan Hompimpauntuk menentukan siapa yang akan jaga. Jika sudah ada satu pemain yang jaga, maka yang lainnya akan bersembunyi. Kemudian tugas dari penjaga tadi adalah mencari teman-temannya yang sembunyi sampai ketemu.

3. Layangan
Bermain layangan merupakan salah satu permainan favorit saya sewaktu kecil. Biasanya saya menaikkan layangan setelah sholat Dzuhur dan menurunkannya menjelang Maghrib. Kebersamaan dengan teman-teman itulah yang membuat saya masih suka dengan layangan. Walaupun hingga sampai saat ini saya juga masih belum bisa membuat layangan sendiri.

2. Congkak
Permainan ini mungkin jarang saya mainkan, sebaliknya permainan inilah yang sering dimainkan kakak perempuan saya. Permainan ini bernama Congklak atau orang biasa menyebutnya “Dakon”. Congklak dimainkan oleh dua orang, dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan 98 (14x7) buah biji.  

1. Kelereng
Permainan ini di desa saya disebut dengan “Nekeran”. Dulu waktu saya masih kecil, saya memiliki kelereng yang sangat banyak (bahkan hingga ratusan kelereng) hasil dari tanding dengan teman-teman. Namun sayang, kelereng saya yang dulu begitu banyak saat ini sudah mulai hilang dan tinggal beberapa saja yang tersisa.

Itulah tadi beberapa permainan tradisional yang dulu sering saya mainkan. Namun, saat ini permainan tersebut hampir tidak pernah lagi dimainkan oleh anak-anak dikarenakan sudah jadul dan kalah saingan dengan permainan elektronik atau permainan online.

Ikuti ANK’s Blog di twitter dan bergabunglah bersama kami di facebook untuk mendapatkan update informasi tentang  games, music, film, software, dll.


0 komentar:

Comments Utility