Navbar

Global Var

Senin, 16 April 2012

Pilih Mana, Android Lokal Atau Branded ?

Begitu banyak tipe Android yang beredar di pasaran. Dari mulai merk papan atas sampai merk-merk lokal semua ikut menikmati pesona OS berlogo robot hijau ini. Dari mulai yang berkelas high-end sampai model berharga murah siap memikat hati anda.Dari sekian banyak tipe baru bermunculan, anda mungkin bingung dan dihadapkan pada satu pertanyaan. Mau pilih Android bermerk yang unggul dari sisi kualitas ataukah Android lokal yang notabenel ebih bersahabat terhadap harga. kali saya akan mengupas satu persatu kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga anda dapat menentukan pilihan dengan bijak.


1. Perbandingan Fitur dengan Harga
Faktor pertama yang dijadikan patokan adalah mengenai harga jual dengan fitur yang dimiliki. Rata-rata memang Android branded lebih mahal dibanding Android lokal. Namun saat ini sudah banyak pula Android branded yang berharga murah namun tetap memiliki kualitas prima.
Sebut saja Samsung Galaxy Y, Huawei Ideos X1 atau Sony Ericsson W8. Atau sebaliknya dengan harga menengah, fitur yang didapat Android lokal menyamai Android branded berharga mahal. Misal K-Touch W700 yang sudah mengadopsi prosesor dual core pada level harga menengah.
Spesifikasi yang bisa dibandingkan meliputi banyak hal mulai dari versi OS bawaan, prosesor, kapasitas RAM dan ROM, jenis layar, atribut multimedia maupun sektor konektifitas. Satu kelebihan yang menjadi nilai jual Android lokal adalah fitur TV analog yang belum dimiliki Android branded.

2. Kemampuan Dual SIM
Kelebihan lain dari Android lokal adlah kapabilitas dalam memuat dua kartu SIM. Banyak tipe Android lkal yang sudah dijejali kemampuan Dual SIM seperti IVIO DE-38, DGtel 555 atau Mito 898. Bahkan pada tipe tertentusang Android lokal bisa menampung dua kartu berbasis GSM dan CDMA.
Sementara Android branded baru diwakili baru diwakili oleh LG Optimus Dual yang dipatok pada harga 1,8  juta. Menyusul sebentar lagi adalah Samsung Galaxy Y Duos. Jelas persaingan makin sengit apabila Android  branded sudah banyak bermain disegmen dual SIM ini.

3. Lokasi Service Center
Faktor penting adalah tempat servis center. Android branded jelas unggul karena memiliki sentra-sentra servis center yang tersebar di berbagai tempat. khusus untuk anda yang memilih Android lokal, pastikan Android lokal yang anda beli memiliki layanan purna jualynag mudah dan gampang ditemui.
Termasuk mudahnya mendapatkan sparepart bagi Android yang dibeli. Paling tidak merk tersebut harus mempunyai servis center di sentra-sentra lokasi penjualan HP terkenal macam ITC Roxy Mas, ITC Cempaka Mas di jakarta, Plaza Jambu Dua di Bogor atau WTC Surabaya.

4. Nilai Jual Kembali
Pertimbangan lain yang dijadikan patokan adalah mengenai harga jual kembali Android tersebut. Sudah barang tentu Android branded memiliki harga jual yang lebih baik dibanding Android lokal. Jadi rahasia umum bahwa agak sulit menjual HP lokal dan biasa toko HP akan memasang harga serendah mungkin untuk Android lokal bebas pakai. Disini anda harus memastikan bahwa Android lokal yang dibeli bukan untuk anda pakai dalamwaktu singkat.

5. Ketersediaan Aksesoris Pendukung
Terakhir, HP kurang lengkap tanpa ketersediaan aksesoris pendukung. Aksesoris disini bisa macam-macam seprti bluetooth, headset stereo, baterai high capacity, speaker dan lain-lain. Makin banyak aksesoris yang kompatibel membuat nilai tambah buat sang Android. Disini Android branded kembali punya niali jual lebih. Aksesoris-aksesoris tambahan yang disertakan biasanya berkualitas baik bahkan seperti HTC Sensation XE  dan XL membundling paketnya dengan headset Beats dari Dr. Dre.


KESIMPULAN
Beberapa kriteria diatas bisa jadi bahan pertimbangan anda untuk memilih dan memilah Android mana yang mau anda beli. Faktor harga dan pembenanman TV analog jadi nilai plus buat Android lokal. Namun jika mau mencari fitur dan kualitas, pandangan bisa diarahkan ke Android branded. Yang pasti, pembesut Android lokal harus meningkatkan kualitas dan mutu produk sehingga bisa bersaing sehat dengan Android branded.

0 komentar:

Comments Utility